Analisis: Raheem Sterling Bisa Buat Serangan Arsenal Jadi Lebih Ngeri

Analisis: Raheem Sterling Bisa Buat Serangan Arsenal Jadi Lebih Ngeri

zonaliga.com – Arsenal telah resmi merekrut mantan winger Liverpool dan Manchester City, Raheem Sterling. Arsenal mendatangkan pemain 29 tahun Inggris itu dari Chelsea dengan status pinjaman sampai akhir musim.

Musim 2023/2024 kemarin, Sterling memainkan 43 pertandingan bersama Chelsea di semua kompetisi. Dalam 43 penampilannya itu, dia mencatatkan sepuluh gol dan delapan assist.

Pelatih baru Chelsea musim ini, Enzo Maresca, tak memasukkan Sterling dalam rencananya karena dia lebih suka tipikal winger yang berbeda. Sterling pun dianggap sebagai sebuah surplus di skuad.

Namun, di bawah Mikel Arteta, yang pernah melatihnya di Manchester City, Sterling bakal punya peran lebih penting. Menurut analisis dalam salah satu artikel di Sky Sports, kehadiran Sterling bisa membuat serangan Arsenal jadi lebih ngeri.

Pemain yang Dibutuhkan Arsenal

“Luar biasa,” itulah kata Arteta pekan lalu, tentang pengalamannya melatih Sterling di Man City.

“Kami membangun hubungan yang sangat kuat bersama,” imbuh pelatih Arsenal tersebut.

Pada saat itu, kepindahan ke Arsenal tampaknya tidak mungkin terjadi. Crystal Palace dilaporkan sebagai pihak yang tertarik, sementara ada juga pembicaraan tentang kesepakatan tukar tambah dengan Manchester United untuk Jadon Sancho. Namun, setelah Gabriel Jesus mengalami cedera, dan Arteta mengakui kekurangan di lini depan, Arsenal memanfaatkan kesempatan ini.

Bagi Sterling, kepindahan ini merupakan peningkatan signifikan dalam situasinya: dari terabaikan di Chelsea menjadi pemain utama di tim penantang gelar Premier League.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa Sterling juga bisa memberikan dampak signifikan di utara London. Dengan empat gelar Premier League dan 82 caps untuk Inggris, Sterling membawa pengalaman ke dalam skuad ini. Dia sudah berpengalaman, pernah mengalami berbagai situasi penting. Pengetahuan dan keterampilannya di akhir musim bisa membantu rekan-rekannya menuju kejayaan.

Pesan dari pihak Sterling adalah bahwa dia tetap lapar untuk menambah daftar trofinya. Dia juga berharap bisa kembali ke timnas Inggris. Dorongan dan tekadnya didukung oleh fakta bahwa, secara taktis, Sterling cocok dengan gaya Arteta. Ini ibarat sebuah formula kemenangan.

Sterling menikmati tahun-tahun produktif terbaik dalam kariernya selama masa Arteta di City (2016-2019), di mana dia mengubah dirinya menjadi seorang pencetak gol di area penalti, menyesuaikan timing larinya dari sisi lapangan dengan cutbacks dari pemain-pemain sayap City.

Gaya Main Arsenal, serta Kepiawaian dan Fleksibilitas Posisi Sterling

Musim lalu, Arsenal mencatatkan cutbacks lebih banyak dibandingkan tim-tim lain di Premier League. Dengan gaya main seperti itu, ditambah Sterling yang piawai memanfaatkannya, Arsenal sepertinya bakal semakin ngeri.

Mengekspos bek sayap dalam situasi satu lawan satu adalah ciri khas lain dari pendekatan Arteta. Sterling, yang menjadi pemain teratas dalam dribbling di Chelsea musim lalu, juga akan menikmati duel-duel tersebut.

Sterling bisa dengan cepat menjadi pemain utama di posisi kiri, mengingat Gabriel Martinelli—yang kalah dari Sterling dalam hal kontribusi gol musim lalu—terkadang tidak konsisten, dan Leandro Trossard sejauh ini menunjukkan performa yang lebih baik dari bangku cadangan.

Namun, Sterling juga bisa membantu meringankan beban Bukayo Saka di kanan atau memberikan alternatif sebagai false nine di tengah. Kemampuan adaptasinya adalah aset yang sangat berharga.

Bisakah Arsenal Gulingkan Manchester City?

Dengan Emile Smith Rowe dan Reiss Nelson, tampaknya Arteta selalu enggan menggunakan opsi-opsinya di area ini. Smith Rowe hanya diberi tiga kesempatan sebagai starter di Premier League musim lalu, sedangkan Nelson hanya satu kali. Harapkan Arteta memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada Sterling, yang memberikan kekuatan tambahan di lini depan Arsenal.

Dalam konteks penjualan Eddie Nketiah ke Crystal Palace pada hari terakhir transfer, beberapa skeptis mungkin berpendapat bahwa Sterling bukanlah nomor 9 pembunuh yang tampaknya dibutuhkan Arsenal.

Namun, dengan Kai Havertz – yang mencatatkan 17 keterlibatan gol dalam 15 pertandingan sebagai striker untuk Arsenal – Jesus, Trossard, dan sekarang Sterling sebagai opsi di depan, Arsenal tetap memiliki banyak kekuatan serang. Jangan lupa, mereka mencetak 91 gol musim lalu.

Setelah merekrut kiper, bek, dan gelandang musim panas ini, mereka menutup jendela transfer dengan menambah seorang penyerang. Kini, saatnya melihat apakah tambahan pemain dan reuninya Arteta dengan Sterling akan cukup bagi Arsenal untuk menggulingkan Manchester City.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *