zonaliga.com – Bintang Real Madrid dan Timnas Prancis, Kylian Mbappe, memiliki latar belakang keluarga yang sangat memengaruhi perjalanan kariernya di dunia olahraga.
Lahir di Bondy, sebuah kota dekat Paris, Kylian tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai olahraga. Ayahnya, Wilfried Mbappe, adalah seorang imigran dari Kamerun yang berprofesi sebagai pelatih dan direktur klub AS Bondy. Di sinilah Kylian pertama kali menapaki karier sepak bolanya sejak usia enam tahun.
Wilfried tidak hanya sekadar ayah, tetapi juga sosok mentor yang memahami seluk-beluk sepak bola. Dukungan dan bimbingan langsung dari ayahnya memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan bakat Kylian.
Selain itu, ibunya, Fayza Lamari, yang berasal dari Aljazair, juga turut berperan aktif dalam mendukung karier putranya. Kehadiran kedua orang tua yang terlibat langsung dalam perkembangan Kylian menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berlatih dan berkembang.
Lingkungan keluarga yang suportif sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian Kylian. Dengan memiliki kakak tiri dan adik kandung yang juga berkarier di dunia sepak bola, Kylian dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki minat dan passion yang sama. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh keluarga dalam menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga, terutama sepak bola.
Peran Ayah dalam Karier Sepak Bola Kylian
Wilfried Mbappe, sebagai pelatih di AS Bondy, memberikan pengajaran yang berharga bagi Kylian. Ia tidak hanya melatih teknik bermain sepak bola.
Akan tetapi Wilfried juga menanamkan etos kerja yang tinggi. Dengan pengalaman sebagai pelatih, sang ayah tahu betul apa yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di dunia sepak bola.
Dengan bimbingan ayahnya, Kylian belajar untuk disiplin, berlatih keras, dan memiliki mentalitas juara. Wilfried selalu mendorong Kylian untuk tidak hanya berfokus pada prestasi, tetapi juga menikmati setiap momen dalam perjalanan kariernya. Hal ini sangat penting dalam membangun rasa percaya diri Kylian saat bermain di level yang lebih tinggi.
“Sebenarnya, saya mencoba membentuknya sesuai visi saya tentang sepak bola… Secara egois, saya ingin ia menyukai sepak bola ‘saya’. Saya membawanya di bawah perwalian saya ketika saya bisa meninggalkannya dengan pelatih lain. Namun seperti yang saya lakukan untuk orang lain, mengapa tidak melakukannya untuk diri saya sendiri? Tak lama kemudian, saya menyadari ia memiliki sesuatu,” ucap Wilfried seperti dilansir getfootballnewsfrance.com.
Peran Ibu dalam Mendukung Karier Kylian
Ibu Kylian, Fayza Lamari, juga berperan penting dalam perkembangan karier putranya. Sebagai mantan pemain bola tangan dan sekarang menjadi agen Kylian, Fayza memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia olahraga.
Ia selalu mendukung Kylian dalam setiap langkah yang diambilnya. Dengan latar belakang olahraga, Fayza mampu memberikan perspektif yang berbeda dan membantu Kylian dalam mengambil keputusan penting dalam kariernya.
Dukungan emosional dan praktis dari Fayza sangat berarti, terutama saat Kylian menghadapi tantangan dalam kariernya. Contohnya saat ia harus memilih klub mana yang harus ia pilih.
Lingkungan Keluarga yang Mendukung
Selain kedua orang tuanya, Kylian juga memiliki dua saudara laki-laki yang terlibat dalam dunia sepak bola. Ethan Mbappe, adik kandungnya yang berusia 18 tahun, telah melakukan debutnya dengan tim utama PSG dan kini bergabung dengan Lille. Jires Kembo Ekoko, kakak tirinya yang berusia 37 tahun, pernah bermain untuk beberapa klub ternama termasuk Al Nassr dan kini telah pensiun.
Lingkungan keluarga yang kaya akan pengalaman di dunia sepak bola menciptakan atmosfer positif bagi Kylian. Ia tidak hanya mendapatkan dukungan dari orang tuanya, tetapi juga dari saudara-saudaranya yang memiliki perjalanan karier yang serupa. Ini memberikan motivasi tambahan bagi Kylian untuk terus berjuang dan mencapai impiannya.
Dengan semua dukungan yang diterimanya, Kylian Mbappe telah berhasil menjadi salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia. Lingkungan keluarga yang mendukung dan berlatar belakang olahraga telah menjadi faktor kunci dalam kesuksesannya. Kylian tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk menghormati semua pengorbanan yang telah dilakukan oleh keluarganya.