zonaliga.com Kiper Liverpool Alisson Becker merasa heran kenapa pihak Premier League tak memakai teknologi canggih yang digunakan FIFA di Piala Dunia 2022 lalu.
Alisson mengungkapkan keheranannya tersebut setelah Liverpool berlaga lawan Tottenham di pekan ketujuh Premier League 2023/2024 di Tottenham Hotspur Stadium, Sabtu (30/09/2023). Laga tersebut diwarnai sejumlah kontroversi.
Yang fatal tentu saja dianulirnya gol Luis Diaz. Lalu pemberian kartu merah untuk Curtis Jones.
Lalu ada pertanyaan soal kartu kuning pertama untuk Diogo Jota. Demikian pula soal kartu kuning untuk Mohamed Salah dan Liverpool yang tak diberi penalti saat Joe Gomez dilanggar di kotak terlarang oleh Micky van de Ven.
Harapan Alisson
Liverpool sebenarnya tampil apik di laga lawan Tottenham itu. Bahkan ketika mereka bermain dengan 10 dan kemudian sembilan pemain saja.
Alisson Becker mengatakan hasil laga itu bisa saja berbeda jika gol Luis Diaz disahkan atau dua pemain tak dikartu merah. Namun ia menegaskan Liverpool akan legowo menerima hasil tersebut dan berharap badan perwasitan di Inggris, PGMOL, berbenah, agar kontroversi serupa tak terulang lagi.
“Hari ini bisa saja berbeda. Sekarang kita harus menghadapinya,” akunya pada ESPN Brasil.
“Kami secara internal akan menangani ini. Saya berharap hal-hal seperti ini juga berhenti terjadi secara internal [di PGMOL],” seru Alisson.
Herannya Alisson
Pada ajang Piala Dunia 2022 lalu di Qatar, FIFA memakai teknologi baru yang canggih. Dengan bantuan teknologi itu, wasit bisa memberikan keputusan lebih akurat di atas lapangan, termasuk contohnya ketika berurusan dengan offside yang jaraknya sangat tipis.
Pihak Premier League sendiri dikabarkan menolak pemakaian teknologi tersebut di awal musim ini. Alisson Becker pun merasa sangat heran kenapa pihak Premier League tak mau memakai bantuan teknologi terseubt.
“Saya selalu mengatakan bahwa VAR itu bagus, justru untuk situasi yang tidak adil ini. Dan hebatnya, hal-hal ini terus terjadi dengan sesuatu yang begitu sederhana, dengan sesuatu yang begitu obyektif,” keluhnya.
“Dan teknologinya sudah ada. Mengapa Anda tidak menggunakan teknologi yang digunakan FIFA di Piala Dunia?” ujar Alisson dengan nada keheranan.
